Joheun achim!.. Sapa Miss Zakki yang dibalas dengan annyeong haseyo ssaem!.. oleh anak-anak. Rupanya di siang itu, Perpustakaan Mupat menyelenggarakan bedah buku karya Istifatun Zaka yang berjudul Korean Food: Characteristics and Historical Background. Yups, mendengar kata Korea tentunya tidak jauh dari K-Pop dan Drakor. Padahal masih banyak hal yang dapat digali dari budaya Korea, salah satunya ialah kuliner.
“Sulitnya membendung konten Korean Wave yang kurang sesuai dengan anak-anak membuat kami harus meluruskan informasi yang tepat dengan cara mengangkat sisi lain budaya Korea yang dapat dipetik sebagai wawasan positif.” ungkap Miss Zakki selaku Tenaga perpustakaan di bidang cultural.
Bedah buku di perpustakaan sekolah selalu menyajikan suasana yang berbeda. Tidak hanya mengulas isi dari buku yang diangkat, anak-anak diajak untuk mencoba langsung makanan khas Korea yang tersedia antara lain: tteokbokki (kue beras), kimbab (nasi gulung), bibimbab (nasi campur Korea), kimchi (asinan lobak) dan susu pisang.
“Makanan bukan hanya apa yang kita masukkan ke dalam mulut untuk diisi, makanan adalah budaya dan identitas. Tak bisa dipungkiri, makanan merupakan salah satu alat pemersatu masyarakat dunia.” tambah Miss Zakki. Diakhir acara Miss Zakki memberikan daftar rekomendasi restoran korea halal yang ada di Kota Malang. Tak lupa seusai makan ditutup dengan doa sebagai ucapan syukur.