Ilustrasi cerpen anak Perpustakaan Mupat Menghidupkan Kembali Majalah Sekolah

Menghidupkan Kembali Majalah Sekolah

Suatu hari di SD Muhammadiyah 4 Kota Malang, Marsha dan teman-temannya, diberi kesempatan istimewa untuk menjadi jurnalis cilik di sekolah. Mereka sangat antusias dengan tugas baru ini, tetapi mereka sadar bahwa majalah sekolah tidak begitu menarik bagi teman-teman sekelas mereka.

Namun, nasib baik berpihak pada mereka ketika Miss Zakky, pustakawan baru di sekolah, datang membawa nuansa ceria dan penuh ide-ide segar. Miss Zakky segera mengubah pandangan anak-anak terhadap literasi.

Miss Zakky mengadakan pertemuan dengan Marsha dan teman-temannya di perpustakaan. Dia membawa laptop dan memperkenalkan mereka pada Canva, sebuah platform desain yang menyenangkan. Dia mengajari mereka cara mendesain halaman majalah dengan tampilan yang menarik dan unik. Marsha dan teman-temannya merasa senang dan antusias saat belajar menggunakan Canva.

Selain itu, Miss Zakky juga mengajarkan fotografi kepada mereka. Dia membawa kamera dan mengajarkan cara mengambil foto yang bagus dan menarik. Marsha dan teman-temannya belajar tentang sudut pandang, pencahayaan, dan komposisi yang baik dalam fotografi. Mereka sangat menikmati proses ini, karena mereka bisa bermain sambil belajar.

Tidak hanya itu, Miss Zakky juga memperkenalkan cara menulis yang menyenangkan. Dia membawa buku-buku cerita yang menarik dan mengajarkan teknik menulis dengan gaya yang unik dan lucu. Marsha dan teman-temannya mulai merasa semangat untuk menulis artikel-artikel yang menarik untuk majalah sekolah.

Dengan semangat yang baru, Marsha dan teman-temannya bekerja keras membuat majalah sekolah yang seru. Mereka memperkenalkan rubrik-rubrik baru yang mengundang tawa dan memberikan informasi menarik. Ada rubrik cerita seru ala detektif cilik, rubrik resep makanan sehat dan lezat, serta rubrik komik lucu yang mereka buat sendiri.

Di setiap edisi, mereka juga memasukkan teka-teki dan permainan seru untuk siswa lainnya. Hal ini membuat majalah sekolah menjadi sorotan di kalangan siswa. Tak lama kemudian, seluruh siswa di sekolah mulai menantikan majalah sekolah setiap bulannya.

Suatu hari, Marsha dan teman-temannya mendapat ide gila. Mereka ingin membuat rubrik khusus yang melibatkan guru-guru sekolah. Mereka mengumpulkan foto-foto lucu para guru dan mengadakan pemilihan “Guru Terlucu” dalam majalah sekolah. Ide ini membuat semua siswa tertawa dan menyenangkan guru-guru mereka.

Tidak hanya itu, mereka juga mewawancarai siswa-siswa kelas lain untuk mengetahui minat dan bakat mereka. Setiap bulan, majalah sekolah menampilkan wawancara dengan siswa berbakat dalam bidang olahraga, seni, dan ilmu pengetahuan. Semua siswa merasa terinspirasi oleh kisah-kisah ini.

Berkat upaya Marsha, teman jurnalis cilik, serta bimbingan dari Miss Zakky, majalah sekolah mereka menjadi sangat populer. Setiap siswa menjadi semakin gemar membaca. Sekolah mereka kini menjadi sekolah yang dikenal dengan majalahnya yang penuh warna dan kreativitas.

Dari sinilah petualangan seru Marsha dan teman-temannya di dunia literasi dimulai. Mereka tidak hanya membangun kegemaran membaca di sekolah, tetapi juga belajar bahwa menulis itu bisa menyenangkan. Bersama-sama, mereka menunjukkan bahwa literasi bukanlah hal membosankan, melainkan petualangan kreatif yang menyenangkan.

Penulis dan ilustrator Cilik Aida Nur Aulia Rahmah Perpustakaan SD Muhammadiyah 4 Kota Malang

Cerita dan ilustrasi oleh:

Aida Nur Aulia Rahmah

Kelas 6-A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *