Suatu hari di perpustakaan SD Muhammadiyah 4, Kiki, seorang anak yang gemar membaca, duduk dengan khidmat di salah satu sudut baca. Dia tengah terpaku dalam cerita menarik yang tersemat dalam buku berjudul “Petualangan Kelinci dan Burung Merpati”. Namun, tiba-tiba saja, lampu perpustakaan mati, menyebabkan Kiki kecewa karena tidak dapat menyelesaikan cerita yang begitu menarik.
Kebetulan, Miss Zakky dan Pak Zul, pustakawan yang kreatif, memperhatikan kekecewaan Kiki. Mereka berdua memutar otak untuk mencari solusi. Miss Zakky punya ide brilian. Dia mengambil sebuah senter dan mengarahkannya ke tembok. Dengan gerakan jari-jarinya di depan senter, ajaibnya, karakter kelinci yang ada dalam cerita muncul di dinding perpustakaan.
Melihat keajaiban ini, naluri Pak Zul terpantik. Dia juga menggerakkan jemarinya dengan cermat dan karakter burung merpati pun muncul dari tangannya. Kedua pustakawan itu seolah menjadi dalang, menghidupkan cerita itu di ruangan perpustakaan yang gelap.
Miss Zakky dan Pak Zul bergantian menarasikan dan melanjutkan petualangan burung merpati yang belum sempat Kiki baca. Mereka memperkaya cerita dengan imajinasi mereka. Setiap kata dan adegan yang mereka sampaikan begitu hidup dan memikat Kiki.
Kiki, terpesona dengan apa yang ia lihat dan dengar. Dia terhanyut dalam petualangan yang begitu nyata, meskipun hanya terjadi di dinding perpustakaan. Kiki merasa seperti dia adalah bagian dari cerita itu sendiri.
Akhirnya, petualangan burung merpati berakhir dengan bahagia, di mana burung merpati berhasil menemukan teman sejatinya dan bersama-sama menyelesaikan misi mereka. Cerita itu pun berdampak positif pada Kiki, Miss Zakky, dan Pak Zul. Mereka belajar bahwa imajinasi, kreativitas, dan kebaikan hati bisa mengatasi hambatan dan menghadirkan keajaiban di setiap situasi. Perpustakaan menjadi tempat ajaib di mana buku-buku berbicara dan petualangan terjadi.
Cerita dan ilustrasi oleh:
Nanda Keysha Khomaini Putri
Kelas 6-A