Judul : Tifa Tua

Pengarang : Djokolelona

Penerbit : Kiddo

Peresensi : Radiva Olivia Anggraini

Sinopsis :

Awalnya ada dua anak bernama Adi dan Ardhan. Saat hujan deras, Adi mengungsi ke rumah Ardhan untuk sementara waktu. Ardhan adalah murid baru yang pindah dari Belanda karena ayahnya bekerja di museum. Di rumah Ardhan, terdapat banyak barang kuno yang akan dipajang di museum, seperti alat musik dan senjata.

Ketika itu, Adi dan Ardhan bermain di gudang rumah Ardhan dan menemukan barang-barang ayah Ardhan yang belum diatur dengan rapi. Mereka menemukan sebuah alat musik Papua yang disebut tifa. Ardhan tampak sangat tertarik dengan tifa tersebut, sehingga Adi mengambil tiga tifa dari pangkuannya dan memainkannya. Suara yang dihasilkan oleh tifa itu sangat aneh. Lama kelamaan, tangan Adi tidak bisa berhenti memainkan dan Ardhan pun tidak bisa berhenti menari dan melompat.

Tiba-tiba, kabut putih menyelubungi mereka berdua dan mereka berada di tengah belukar hutan Papua. Ternyata, mereka sedang berada di tempat yang sama dengan anggota ekspedisi yang ketahuan mencuri tifa keramat. Adi dan Ardhan mencoba menyelidiki tifa tua itu dan mereka menyadari bahwa apa yang mereka lihat di hutan Papua juga akan terjadi dalam kehidupan saat ini, seperti kebakaran dan ledakan dahsyat yang akan terjadi di dunia ini.

keunggulan buku ini yaitu isi cerita yang sangat menarik dan keren, terdapat penjelasan pada kosakata yang tidak diketahui / asing, memiliki banyak bab yang direkap dalam daftar isi. 

Dalam buku ini saya sangat menyukai karakter Adi dan Ardhan karena berhasil menyelidiki tifa tua yang sangat keramat tersebut terutama pada bagian Ketika ardhan dan Adi berada diantara belukar hutan Papua tahun 1880 an.

Tidak ada kekurangan dalam buku ini, saya juga memperoleh pesan yang luar biasa dari buku ini salah satunya yaitu Tifa tua keramat yang mempunyai banyak sejarah dan berasal dari papua para ahli juga dapat menyelidikinya dan hasilnya akan memberikan pengetahuan yang sangat berharga bagi ilmu pengetahuan terutama tentang penduduk pribumi daerah papua.